Kasus penganiayaan yang menimpa Oryza Ardiansyah Wirawan, jurnalis online beritajatim.com disikapi organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember. Sigit Maryatno Ketua PWI Jember mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus penganiayaan yang menimpa anggotanya.
"Kami memang berencana ke Denpom untuk melaporkan kasus ini, namun tadi pagi Pak Kapolres dan Komandan Denpom sudah menjenguk korban dan rencananya hari ini Danbrig, Denpom dan Polres akan melihat vidio untuk menyelidiki siapa saja yang terlibat, kalau memang ada anggota TNI yang terlibat berkas akan dilimpahkan ke Denpom, dan warga sipil akan ditangani Polres," ujar Sigit.
Sementara Kolonel Robby Suryadi Komandan Brigif 9/2 Jember saat menjenguk Oryza yang dirawat di Rumah Sakit Jember Klinik langsung menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang dialami jurnalis di Jember.
"Saya selaku komandan Brigif minta maaf atas apa yang menimpa Oryza, saat ini staf kami masih mem BAP pemain dari unsur anggota kami, karena di club Dharaka Sindo ada 6 pemain dari anggota kami, dan pada pertandingan kemarin 4 anggota kami ikut bertanding, apakah terlibat atau tidak masih kami selidiki," ujar Kolonel Robby Suryadi.
Danbrig menjelaskan Dharaka Sindo bukanlah club sepak bola milik Brigif, tapi club Dharaka milik Brigif 9/2 Jember merger dengan Samudra Indonesia (Sindo) sehingga namanya menjadi Dharaka Sindo, dimana pemainnyapun juga melebur.
"Sejatinya setelah kedua club merger, Brigif sudah tidak terlalu sepenuhnya terlibat, kami hanya memfasilitasi akomodasi pemain dan manager seperti kendaraan dan tempat latihan, sekali lagi saya minta maaf atas kejadian kemarin karena kurangnya pengawasan, nanti siang akan kita lihat siapa saja yang terlibat dalam aksi pemukulan," ujar Danbrig.
Sementara Oryza yang mendapat kunjungan dan permohonan maaf dari Danbrig secara langsung mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi respon cepat Komandan Brigif. "Saya mengapresiasi respon cepat Danbrig yang segera mengusut kasus ini," pungkas Oryza. (*)