Citra "titipan" yang sarat kolusi dan nepotisme masih lekat dalam proses pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS). Meski demikian, Plh Wali Kota Malang Wasto memastikan hal tersebut tidak akan terjadi lagi.
Rencananya, pendaftaran CPNS akan dibuka mulai Rabu (19/9/2018) bagi para pencari peluang pekerjaan sebagai aparatur sipil negara (ASN). "Kalau daerah, saya jamin nggak (ada jasa titipan) karena daerah nggak punya kewenangan untuk itu. Semua kan ujian berbasis komputer," ujar Wasto.
Ujian online berbasis komputer tersebut, lanjut Wasto, membuat para pemburu kerja bisa langsung mengetahui hasil tes yang dijalani. "Saat itu mengerjakan, saat itu pula keluar nilai. Dan (nilai) itu yang menentukan semua pusat. Daerah hanya diminta menyiapkan tempat," urainya.
Dia juga mewanti-wanti agar para peminat CPNS tidak tergoda iming-iming pihak tertentu yang menjanjikan kelulusan. Terlebih dengan adanya permintaan jaminan atau uang dengan nominal tertentu. "Kalau toh sampai ada titip-menitip atau ada pihak tertentu yang bilang bisa (meloloskan jadi CPNS), saya yakin itu tidak benar. Malah harus segera dilaporkan," tandas Wasto.
Setidaknya ada 282 lowongan yang tersedia untuk wilayah Kota Malang. Wasto mengungkapkan, plafon kuota lowongan tersebut ditentukan pemerintah pusat. "Yang menentukan pusat, meski daerah mengusulkan. Itu pun masih terbatas, tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan daerah," paparnya.
Dari 282 formasi PNS yang dibutuhkan Kota Malang, terbanyak di sektor tenaga pendidik alias guru, yakni sebanyak 230 posisi. Selain itu, tenaga kesehatan sebanyak 39 posisi serta tenaga infrastruktur teknis 6 posisi. Info terkait pendaftaran bisa diakses melalui http://sscn.bkn.go.id yang merupakan situs resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Wasto menguraikan, meski sudah ada pendaftaran CPNS bukan berarti kebutuhan pegawai di Kota Malang terpenuhi. "Masih butuh banyak. Apalagi yang pensiun setiap tahun sekitar 200 pegawai. Sementara moratorium pengangkatan pegawai sejak 2014 lalu. Sehingga, di dinas pendidikan itu contohnya pakai GTT (guru tidak tetap)," pungkasnya. (*)