Balai pemasyarakatan (Bapas) Klas II Kediri melakukan pembinaan bagi Eks napi yang menjalani masa reintegrasi pembebasan bersuara (klien) secara tuntas. Dalam pembinaan itu juga memonitoring perkembangannya hingga menjadi seorang yang benar-benar mandiri.
Hal ini terlihat, pada panduan pendidikan teknis di tempat pelatihan saja terkadang masih kurang, mengingat kendala di lapangan cukup pelik.
Terkait hal ini, Bapas berkunjung ke beberapa tempat Klien yang notabene memiliki usaha rumahan. Seperti kunjungan bapas ke kliennya berinisial TK warga Dusun Tembarak Kertosono Kabupaten Nganjuk yang menekuni usaha tempe.
Begitu juga ke klien Bapas Kediri dengan inisial MS di Ds. Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dengan usaha yang telah dirintisnya di bidang pembuatan tahu dan ke tempt AP yang kini berjualan bakso di Kelurahan Pare Kabupaten Kediri.
Yuyun Nurliana Kepala Bapas Kediri memberikan apresiasi terhadap kerja keras dan ketekunan yang ditunjukkan oleh klien mengingat tantangan ke depan yang tidak mudah.
Selama ini terkadang secara teoritis berbeda dengan kondisi praktik di lapangan, sehingga monitoring tetap dilakukan."Kegiatan monev ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi agar klien tidak patah arang dalam berwirausaha agar menjadi pribadi yang mandiri, sukses dan tidak lagi menjadi beban bagi keluarga,"tegas Yuyun.
Sebelumnya berbagai langkah pembinaan dan motivasi telah dilakukan oleh Bapas Kediri terhadap Narapidana yang tengah menjalani masa reintegrasi dan pembebasan bersyarat. Selama ini untuk pengadaan pelatihan bapas mempertimbangkan bakat dan minat para klien, sehingga upaya pembinaan ketrampilan bisa dibilang tepat sasaran.