Korem 081/DSJ menggelar latihan terpadu penanganan bencana Gunung Kelud. Latihan dibuka secara langsung oleh Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki dalam upacara di lapangan Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (12/11/2018).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 250 prajurit TNI dan 100 personil gabungan dari unsur terkait seperti Polres Blitar, Tagana, Dinkes, BPBD, PMI, PLN, PDAM, Damkar, Dishub, Satpol PP, Orari, Rapi, LSM dan masyarakat. Latihan dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 12-16 November 2018
Dalam amanatnya, Danrem mengatakan, bahwa latihan yang dilaksanakan bertujuan untuk melatih semua unsur-unsur terkait antara TNI-Polri serta Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana alam gunung kelud.
Kegiatan ini sesuai dengan amanat pemerintah bahwa bencana alam harus diantisipasi dan cepat ditangani bila benar-benar terjadi.
"Dalam latihan ini nantinya akan difokuskan terhadap adanya bencana alam yang diakibatkan oleh letusan atau erupsi dari gunung berapi. Blitar ini rawan dengan ancaman itu, karena letaknya di bawah kaki Gunung Kelud," ucap Masduki.
Ditegaskan, dalam latihan ini personel diberikan bekal materi perencanaan tanggap bencana.
Kemudian materi pra bencana, menyiapkan jalur evakuasi, menyiapkan tenda, simulasi pertolongan korban bencana. Dan terakhir pelatihan rehabilitasi pasca bencana.
“Latihan yang dilaksanakan secara terpadu itu, merupakan salah satu metode untuk menyiapkan semua unsur dalam menangani bencana alam apabila terjadi bencana sungguhan. Kita akan buat simulasi, seperti upaya menolong korban bencana yang kelaparan,” katanya.
Lanjut Danrem berpesan kepada personil yang mengikuti latihan untuk melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Agar berhasil guna dan dapat meningkatkan kemampuan semua komponen dalam upaya menanggulangi bencana.
”Harapan saya dengan latihan ini kita semakin kompak mengantisipasi bencana alam Gunung Kelud. Semua bisa tertangani dengan baik apabila kita semua kompak,” tandasnya.
Latihan tanggap bencana Gunung Kelud yang digelar Korem 081/DSJ ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Blitar.
Kepala BPBD Pemkab Blitar, Heru Irawan, mengatakan Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif yang tentunya di saat-saat tertentu mengalami erupsi. Pelatihan ini diperlukan untuk antisipasi bila bencana letusan benar-benar terjadi.
“Gunung Kelud rutin melakukan erupsi. Sekalipun jaraknya bisa 15 hingga 40 tahun kita harus terus melakukan pelatihan-pelatihan, sehingga masyarakat tidak lupa suatu saat Gunung Kelud akan meletus,” pungkasnya.(*)