Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Puskesmas Gribig Bina Konselor Sebaya Agar Remaja Lebih Nyaman Curhat

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Yunan Helmy

14 - Nov - 2018, 15:32

Placeholder
Ari D.K.L, Programmer UKS Puskesmas Gribig saat menjelaskan materi UKS dalam Kaji Banding Dinkes Situbondo di Puskesmas Gribig (foto: Imarotul Izzah/Malang Times)

Puskesmas Gribig dikenal dengan tema Grapyak (Gribig Ramah Profesional Melayani Masyarakat) yang akhirnya menjadikannya lolos 10 besar Kompetisi Budaya Kinerja yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal ini karena capaiannya yang berhasil menurunkan 50% angka balita BGM (Bawah Garis Merah) selama 1 tahun melalui Kelompok Budaya Kerja (KBK).

Puskesmas Gribig juga selama ini terus membina ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronik) agar melahirkan dengan sehat. Tak hanya itu, ternyata Puskesmas Gribig juga memperhatikan kesehatan remaja di wilayahnya.

Selama ini, Puskesmas Gribig berupaya melatih Kader Kesehatan Remaja (KRR) di berbagai sekolah. Yang dilatih yakni berbagai keterampilan yang harus dikuasai oleh anak-anak Kader Kesehatan Remaja.

"Seperti halnya mengukur berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur tes ketajaman mata dengan menggunakan snellen chart, mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter, kemudian mengukur tes buta warna menggunakan ishihara," papar Ari D.K.L, Programmer UKS Puskesmas Gribig.

Lebih lanjut, KKR juga diajarkan praktik keterampilan yang lain seperti halnya pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) anak sekolah.

Uniknya, saat ini KKR juga dilatih untuk teknik konseling remaja. Jadi, untuk konseling kesehatan remaja itu, Puskesmas Gribig sedang berproses untuk membuat konselor sebaya di sekolah lewat anak-anak KKR tersebut.  

"Karena remaja akan lebih nyaman curhat ke teman sebayanya dari pada orang yang lebih tua sehingga dengan adanya konselor sebaya itu memfasilitasi anak-anak remaja yang memiliki masalah seputar kesehatan remaja, pengen curhat tentang masalah yang dialami oleh dirinya sendiri ke teman sebayanya," ungkap Ari.

Nah, konselor dari teman sebaya ini dibuat karena selama ini remaja lebih nyaman dan lebih terbuka ke teman sebayanya. Sebab sebagian besar remaja jarang sekali konsul kepada orang yang lebih tua, termasuk gurunya.

Untuk diketahui, jumlah KKR di SMP dan SMA minimal 10% dari jumlah siswa masing-masing sekolah. Diambil dari kelas 7 dan 8 untuk SMP, kemudian kelas 10 dan 11 untuk SMA.

"Kalau SD juga ada sendiri namanya Kader Tiwisada atau dikenal Dokter Kecil," imbuh Ari.

Nah, untuk Dokter Kecil ini diambil dari kelas 4 dan 5. Sekolah yang dibina Puskesmas Gribig sendiri saat ini ialah SMPN 21 dan MTsN 2.

"Ke depannya, ingin mereplikasi ke semua sekolah wilayah binaan kita. Semua SMP SMA punya Kader Kesehatan Remaja dan konselor sebaya," tandas Ari.

Sekolah yang jadi binaan Puskesmas Gribig sendiri berjumlah 8 SMP dan 9 SMA baik negeri maupun swasta.


Topik

Kesehatan Puskesmas-Gribik-Kota-Malang Gribig-Ramah-Profesional-Melayani-Masyarakat-Kota-Malang Bina-Konselor-Sebaya-Kota-Malang Konselor-Remaja-Kota-Malang Remaja-Curhat-Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Yunan Helmy