Tak puas dengan capaian-capaian yang diraih selama ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengadakan pertemuan evaluasi program kesehatan keluarga dan gizi. Pertemuan yang diadakan di Same Hotel Kota Malang ini merupakan salah satu bentuk upaya Dinkes dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
"Jadi, kami tidak boleh puas dengan capaian-capaian program yang telah diraih selama ini. Tetapi kami harus selalu meningkatkan kualitas dari layanan tersebut," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang Meifta Eti Winindar SST MM di sela acara tadi (6/12).
Topik yang diambil dalam pertemuan tersebut yakni terkait dengan pemberian layanan antenatal care atau pemeriksaan kehamilan secara terstandar. Dalam pertemuan tersebut, Meifta menyatakan bahwa Dinkes menghadirkan salah satu pakar dari tim RSSA yang juga pengampu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan materi untuk orientasi SDM di tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Materi yang diberikan hari ini, selain pemeriksaan selama 9 bulan dari trisemester 1, 2, maupun 3, juga terkait dengan bagaimana penatalaksanaannya ketika nifas," ujar Meifta.
Untuk diketahui, jumlah kematian ibu dan bayi di Kota Malang dari tahun ke tahun cenderung membaik. Menurut Meifta, capaian ini tidak lepas dari kerja sama lintas sektor. Oleh karena itu, dalam kegiatan kali ini Dinas Kesehatan menghadirkan bidan praktik mandiri yang ada di Kota Malang dan rumah sakit yang selama ini bekerja sama dengan Dinkes dalam jampersal.
"Kemudian kami hadirkan PMI maupun dari PSC terkait dengan kecepatannya, bagaimana untuk memberikan layanan transportasi rujukan dari faskes primer menuju ke rumah sakit maupun dari rumah pasien menuju ke rumah sakit," imbuh Meifta.
Kerja sama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi juga dilakukan dengan Barenlitbang (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan), BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), dan DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana).
Mahasiswa dari perguruan tinggi yang memiliki jurusan kebidanan juga diundang dalam pertemuan tersebut. Sebab, materi yang diberikan merupakan materi ter-update terkait dengan penatalaksanaan bagi ibu hamil maupun untuk nifas. Meifta menyatakan bahwa selama ini mahasiswa kebidanan turut membantu dalam mendampingi ibu hamil.
"Selain itu, kami hadirkan dari tim penggerak PKK Kota Malang. Harapannya, kegiatan hari ini nanti bisa disosialisasikan ke semua jajaran PKK, melalui PKK kecamatan maupun kelurahan," tandasnya. (*)