Dua madrasah tsanawiyah di Kota Blitar dibayang-bayangi ancaman tidak bisa melaksanakan ujian akhir madrasah berstandar nasional (UAM-BN), lantaran belum memiliki piranti komputer untuk sarana ujian.
Dua madrasah ini adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Diponegoro dan MTs Hidayatullah.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Blitar, Habibbur Rachman mengaku, kedua madrasah tersebut memang belum memiliki sarana prasarana secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan UAM-BN.
Kendati begitu, dia memastikan seluruh siswa siswi kelas sembilan (IX) dari dua madrasah tersebut tetap akan melaksanakan ujian.
Mereka, kata Habib, akan digabungkan ke madrasah lain yang telah lebih dulu memiliki sarana prasarana komputer untuk pelaksanaan ujian.
"Untuk pelaksananya (MTs yang akan menerima siswa siswi MTs Hidayatullah dan MTs Diponegoro) ada tiga, yaitu MTsN 1 (Karangsari), MTsN 2 dan MTs Ma'arif. Jadi madrasah tersebut (MTs Hidayatullah dan MTs Diponegoro) akan digabungkan ke tiga MTs tadi," jelas dia, Senin (21/01/2019).
Habib menjamin, MTs yang belum memiliki perangkat komputer untuk ujian itu, tetap bisa melakukan ujian dengan menggabungkan ke madrasah lain.
Dia kembali menjelaskan, terbatasnya anggaran pengadaan komputer dari kementerian, menjadi penghambat untuk diadakan pengadaan komputer. Padahal, lanjut dia, tahun 2018 yang lalu pihaknya telah meninjau madrasah mana yang belum memiliki perangkat komputer untuk ujian, yang akan diajukan kepada pemerintah pusat.
"Karena terbatasnya anggaran, yang swasta (MTs Hidayatullah dan MTs Diponegoro) itu tidak bisa mengurus sendiri, akhirnya belum bisa punya sendiri," tuturnya.
Untuk mengamankan pelakanaan ujian, masih penjelasan dia, pihaknya akan bekerja sama dengan PLN dan PT Telkom untuk memastikan aliran listrik dan sistem jaringan ketika dilaksanakannya ujian bisa berjalan lancar.
"Kita di masing-masing madrasah sudah menyiapkan genset ya buat jaga-jaga kalau listrik mati. Tapi kami akan bekerjasama dengan PLN maupun Telkom untuk membantu suksesnya pelaksanaan ujian nanti," tukasnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan UAM-BN untuk jenjang MTs akan dilaksanakan pada tanggal 18 hingga tanggal 20 Maret 2019 untuk periode pertama. Materi mata pelajaran yang akan diujikan, meliputi Al Quran Hadits, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sedangkan untuk periode kedua, pelaksanaan UAM-BN jenjang MTs akan dilaksanakan pada tanggal 22 sampai tanggal 25 April 2019. Mata pelajaran yang diujikan yakni, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA.(*)