Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Cegah Kenakalan Remaja, Pria Ini Dirikan Kesenian Barongsai

Penulis : Adi Rosul - Editor : Yunan Helmy

04 - Feb - 2019, 11:12

Placeholder
Anggota grup barongsai Naga Saketi berfoto sebelum melakukan pawai keliling kampung. (Foto : Adi Rosul / JombangTIMES)

Barongsai bukan hanya sekadar kesenian di Jombamg. Kesenian tradisional warga Tionghoa yang digemari  semua kalangan itu dijadikan media untuk menanggulangi kenakalan remaja.

Misi tersebut yang dilakukan Lutfi Utomo (35), warga Dusun Parimono, Desa Plandi, Kabupaten Jombang.  Seni barongsai digunakan Lutfi sebagai alat pendidikan karakter terhadap para pemuda di desanya.

Menurut Lutfi, maraknya kenakalan remaja yang kerap terjadi di Jombang, seperti narkoba dan tawuran, mendorong dirinya untuk mendirikan sanggar kesenian barongsai yang diberi nama Naga Saketi. "Ini kebetulan kan ada sebagaian pemuda yang giat ikut kesenian barongsai. Ya kami fasilitasi aja. Kenapa tidak," ujar pria yang akrab disapa Upie ini,  Senin (4/2) pagi.

Kelompok kesenian yang baru didirikan Upie awal tahun lalu itu diharapkan  bisa mengurangi kenakalan remaja yang ada di Desa Plandi. Anggota atau pemain kelompok barongsai Naga Saketi ini pun diambilkan dari pemuda-pemuda desa setempat.

"Harapannya ya dengan adanya kesibukan di Naga Saketi, mereka bisa belajar disiplin, belajar menghargai orang, dan belajar menghargai dirinya sendiri. Di sini (Naga Saketi, red), mereka belajar hidup bekerja sama melalui media kesenian barongsai," ungkap bapak satu anak itu.

JombangTIMES diberi kesempatan untuk melihat kegiatan kelompok barongsai Naga Saketi yang bermarkas di Dusun Parimono Gang 5, Desa Plandi. Di situ, tampak puluhan anggota Naga Saketi sedang menyiapkan peralatan barongsai, seperti kostum barongsai yang berbentuk singa dengan berbagai warna,  naga atau leang leong berukurang panjang 20 meter dengan 12 tongkat. Dan tidak ketinggalan alat musik pengiring barongsai yang terdiri dari tambur (bedug) dan simbal berbahan kuningan.

Selesai melakukan persiapan, kelompok pegiat kesenian barongsai itu berkeliling desa memainkan kesenian tradisional warga Tionghoa tersebut.

Kepala Desa Plandi Drs Dwi Supriyanto mengapresiasi hadirnya grup barongsai Naga Saketi yang didirikan Lutfi Utomo. Menurut Dwi, grup barongsai tersebut bisa mengakomodasi potensi kesenian yang dimiliki para pemuda Desa Plandi. Hal tersebut dinilai bisa mengurangi kenakalan remaja. 

"Ya ini sangat mendukung sekali ya. Apalagi kan akhir-akhir ini kenakalan remaja sangat rawan. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi itu," ujar dia.

Terpisah, pelatih grup barongsai Naga Saketi Agus Sudirmanto menuturkan, adanya fasilitas alat-alat kesenian barongsai ini sangat mendukung. Pasalnya, lanjut pria yang akrab disapa Bang Godir itu, selama ini mereka selalu menyewa untuk melakukan pertunjukan. "Saya sangat bersyukur. Ini sangat mendukung kami. Selama ini kita selalu sewa," bebernya.

Untuk jadwal latihan sendiri, Bang Godir mengatakan  dijadwalkan dua kali dalam seminggu. "Kebetulan banyak yang pelajar, jadi kita latihan seminggu dua kali," pungkasnya.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya jombang berita-jombang kesenian-di-Jombamg Kesenian-tradisional-warga-Tionghoa Kabupaten-Jombang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Yunan Helmy