Di zaman modern ini, terkadang kita tidak bisa memprediksi kebutuhan yang datang secara tiba-tiba. Semua itu dikarenakan semakin tingginya kualitas hidup dan juga berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi setiap orang sehari-hari.
Kondisi perekonomian yang tidak stabil dan kebutuhan yang terus meningkat membuat masyarakat kesulitan memenuhi semua kebutuhannya. Mencari pinjaman untuk menutupi kebutuhan merupakan alternatif pilihan sangat diminati masyarakat.
Terutama ketika memiliki kebutuhan yang sangat mendesak, namun masalah muncul ketika tidak punya jaminan atau kartu kredit untuk mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi.
Sayangnya tidak semua orang bisa memiliki jaminan (agunan) dan kartu kredit untuk bisa meminjam uang di lembaga pembiayaan tersebut.
Namun lain halnya di Kota Kediri ada salah satu Bank Wakaf Mikro yang meminjamkan uang tanpa bunga dan tanpa jaminan, hanya dengan syarat mengikuti pengajian rutin. Bank tersebut ialah Bank Wakaf Mikro Syariah Berkah Rizqi Lirboyo.
Menurut, Manajer Bank Wakaf Mikro Syariah Berkah Rizqi Lirboyo Mochammad Syaihul Izzat mengatakan, untuk syarat meminjam hanya mengumpulkan KTP dan KK dan mengikuti beberapa pelatihan secara berturut-turut selama lima hari tentang pemahaman agama serta pemahaman peminjaman secara syariah dan juga ketentuan ketentuan yang berlaku di Koperasi ini.
"Mereka kita wajibkan untuk berkelompok, satu kelompok lima orang dan dalam satu kumpulan itu bisa ada tiga sampai empat kelompok. Setelah itu kita data dengan berkas yang dibutuhkan setelah itu kita wajibkan untuk sekolah selama lima hari. Setelah ikut lima hari pelatihan baru bisa mencairkan dana,"katanya.
Ia menambahkan, batasan usia untuk meminjam maksimal 65 tahun dan untuk usia muda tidak kita batasi. Jam kerja kita Sabtu sampai Rabu. Untuk sementara batasan pinjaman maksimal 2 juta dengan batasan waktu minimal 6 bulan dan maksimal 1 tahun.
"Wilayah ruang lingkup kerja kita sementara hanya diwilayah Kecamatan Mojoroto, nasabah kita sementara ini sekitar 600 nasabah. Setiap harinya ada jadwal kita kalkulasi semisal 600 nasabah kita bagi selama enam hari,"imbuhnya.
Syaihul menuturkan, Progam utama kita intinya berdakwah, ada program dari pemerintah trus kita aplikasikan dengan berdakwah karena kita basisnya Ponpes. Untuk anggarannya sampai 8 miliar, itu langsung dikasihkan oleh pemerintah dalam satu kali dan diputar terus.
"Dana ini bukan dana dari APBN tapi Pemerintah mengajak para donatur untuk menyumbang kegiatan ini, ketika sudah berkumpul sesuai kuota didirikan Bank Wakaf hingga seluruh Indonesia. Progam ini tidak lekang waktu, selama bisa menjalankan program ini tetap trus berjalan,"tuturnya.
Sementara itu, menurut Alfin (51) salah satu calon nasabah warga Bandar Lor menuturkan, kita mengikuti pengajian dari Lirboyo seputar keagamaan untuk syarat pinjam meminjam.
"Saya pinjam satu juta untuk usaha, untuk pembayaran per minggu 40 ribu saya mengambil 25 minggu. Karena kita pinjam tidak ada persyaratan apapun hanya kehadiran untuk mengikuti pengajian," ucapnya.