Buku tematik terpadu kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dinilai merendahkan Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut disampaikan Katib Suriah Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang Ahmad Syamsul Rijal setelah beredarnya buku itu di sejumlah sekolah. Buku itu berjudul Peristiwa Dalam Kehidupan dengan tebal 226 halaman.
PC NU Jombang mempersoalkan isi buku pada halaman 42. Di materi dengan judul Masa Awal Radikal (Tahun 1920-1927-an) tertulis perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-20 disebut masa radikal.
Sedangkan akhir tulisan menerangkan organisasi radikal meliputi Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama NU, dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pada poin tersebut, Rijal menilai buku masuk dalam Tema 7 untuk siswa kelas V SD/MI ini cenderung merendahkan NU. Dari kacamata PCNU, muatan materi di dalam buku tersebut tidak tepat dalam mendeskripsikan perjuangan NU.
"Penggunaan sudut pandang atau terminologi saat ini untuk menilai NU dengan model perjuangan masa lalu tidak seperti yang dideskripsikan dalam buku tersebut. Bisa dikatakan bahwa deskripsi seperti itu merupakan bentuk pengaburan karakter berjuang NU," terangnya, Rabu (6/2) malam.
Selain itu, Rijal mengatakan bahwa model tulisan seperti itu seolah membenarkan radikalisme yang dilakukan organisasi lain sama dengan model perjuangan NU. "Hal itu bisa berdampak negatif dalam sudut pandang saat ini," ujarnya.
Selain itu, Rijal menilai bahwa deskripsi yang disampaikan pada materi tersebut menguatkan dugaan bahwa penulis adalah orang yang tidak tidak memahami karakteristik perjuangan NU. Bahkan dianggap sengaja ingin menyamakan NU dengan PKI. "Bila demikian, maka penulis adalah bagian dari kelompok radikal yang saat ini berkembang di Indonesia," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, buku pelajaran kelas V SD/MI mendapat protes dari orang tua siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sulamuddiniyah, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Dalam buku berjudul Peristiwa Dalam Kehidupan itu, menyebut NU sebagai organisasi radikal yang sama dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).