Seolah tak mau absen membuat kegaduhan, si jago merah kembali bikin ulah. Setelah bulan Januari lalu, sedikitnya terjadi lima kasus kebakaran. Di bulan Februari ini, insiden serupa kembali terulang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun MalangTIMES, kebakaran terjadi di rumah semi permanen milik Samsudin, warga Jalan Kauman, Desa Talok, Kecamatan Turen, Senin (11/2/2019) pagi.
Tepatnya sekitar pukul 07.30 waktu setempat, api tiba-tiba menjalar dan menghanguskan rumah semi permanen tersebut. Warga yang mengetahui insiden ini, sempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Bukannya padam, api justru kian membesar. Hingga akhirnya, kejadian ini dilaporkan ke perangkat desa setempat dan dilanjutkan ke petugas pemadam kebakaran. “Dari pendalaman kami, diduga kebakaran terjadi karena konsleting listrik,” kata Kepala Seksi Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PPBK) Kabupaten Malang, Agus Suyanto.
Mendapat laporan, beberapa personel dan tiga unit armada kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian. Beruntung, api tidak sempat merembet ke pemukiman warga. “Api baru bisa dipadamkan sekitar 1,5 jam paska kebakaran terjadi,” sambung Agus kepada MalangTIMES.
Agus menambahkan, tidak ada korban jiwa atas insiden ini. Hanya saja kerugian yang dialami pria 65 tahun itu, mencapai puluhan juta. “Ditafsir kerugian mencapai Rp 30 juta,” imbuhnya.
Pristiwa kebakaran di bulan Februari ini, menambah catatan panjang kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPBK) Kabupaten Malang, Goly Karyanto menjelaskan, dalam bulan Januari lalu, sedikitnya ada lima kasus kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Malang.
Dari jumlah tersebut, total kerugian mencapai kisaran Rp 400 juta. Selain menyebabkan kerugian materi, dikabarkan dua orang juga menjadi korban. Dimana satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia, karena terjebak kobaran api.
“Kasus kebakaran memang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terbukti, di tahun 2017 lalu terdapat 37 kasus, sedangkan di tahun 2018 tercatat 86 kejadian,” pungkasnya.