Memperingati hari pemberontakan PETA ke-74, Pemerintah Kota Blitar menggelar drama kolosal, Kamis (14/2/2019). Bertempat di monument PETA, Jalan Soedanco Soeprijadi, drama kolosal tahun ini mengusung tema ‘Api Revolusi di Bumi Pertiwi.
Digelar setiap tahun, drama kolosal memperingati pemberontakan PETA ini menjadi salah satu agenda tahunan Kota Blitar. Dan menjadi daya tarik masyarakat setiap tanggal 14 Februari
Wakil Walikota Blitar Santoso mengatakan, setiap tahunnya seluruh warga Kota Blitar memperingati pemberontakan PETA. Karena pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar. Dimana pada saat itu tentara PETA yang dipimpin Supriyadi memiliki andil besar dalam mewujudkan kemerdekaan.
"Pemberontakan PETA ini memang sudah sepatutnya kita peringati bersama. Karena pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar yang pernah terjadi di Kota Blitar, " ungkap Santoso.
Dikatakannya, pemberontakan PETA terhadap tentara Jepang 74 tahun lalu, harus dijadikan inspirasi seluruh bangsa Indonesia untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. Tak terkecuali warga Kota Blitar. Utamanya generasi muda Kota Blitar untuk memiliki semangat perjuangan seperti Supriyadi.
"Generasi muda penerus bangsa harus menjadikan peringatan pemberontakan PETA sebagsi pelecut semangat membangun dan berkarya untuk bangsa dan negara Indonesia, seperti semangat Supriyadi melawan penjajah. Dengan peringatan ini kita berharap semangat Supriyadi akan memberikan teladan, spirit dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa," tambahnya.
Melibatkan sebanyak ratusan pelajar drama kolosal dipadu konsep tata lampu artistik, flare dan kembang api, yang membuat suasana pementasan semakin syahdu. Tak heran ratusan warga hadir untuk menyaksikan secara langsung pementasan drama kolosal tersebut. Tak hanya warga Kota Blitar namun juga ada beberapa penonton dari daerah lain yang sengaja datang ke Kota Blitar untuk menonton drama kolosal ini.
"Saya suka karena pementasan drama kolosal sangat atraktif, saat menyimak kita seperti diajak flash back melihat perjuangan tentara PETA secara langsung," ungkap Sintya, salah satu warga Kota Blitar yang menyaksikan pementasan drama kolosal PETA.(*)