Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignatius Jonan meresmikan gedung baru pos pengamatan gunung api (PPGA) Gunung Ijen, Jumat (22/2/19). Peremajaan PPGA ini dilakukan agar petugas pengamat gunung api lebih nyaman dalam melaksanakan tugasnya.
Menteri yang kerap disapa Jonan ini menyatakan, PPGA Gunung Ijen ini hanya diperbaiki infrastrukturnya. PPGA Gunung Ijen itu sudah ada sejak 10 tahun yang lalu. Dia menyebut, tidak ada penambahan alat baru di tempat ini. “Kalau yang sini sudah lengkap,” kata Jonan di sela-sela peresmian gedung baru PPGA Gunung Ijen.
Dia menyebut, petugas pos pengamat gunung api itu jarang bertemu orang. Di beberapa wilayah, lokasi PPGA bahkan jauh jaraknya dari permukiman warga. Selain itu, petugasnya biasanya seorang diri. Sehingga perbaikan gedung ini diharapkan bisa membuat petugas pengamat pos gunung api bisa lebih kerasan dan merasa lebih nyaman dalam menjalankan tugas.
Selain itu, lanjut Jonan, jika posnya kurang nyaman, dikhawatirkan output kerjanya bisa menurun. Kalau output kerja menurun, refleksinya bisa bermacam-macam. Di antaranya, informasi yang disampaikan kepada masyarakat kurang cepat. Laporannya juga tidak akurat.
“Padahal keakuratan dan kecepatan laporan tentang aktivitas gunung api ini sangat penting untuk meminimalisasi korban baik jiwa maupun harta benda,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, penambahan peralatan pengamatan gunung api akan dilakukan di PPGA Raung. Sebab, Gunung Raung pernah mengalami aktivitas yang tidak biasa. “Raung ditambah (alat baru) karena Raung mengalami aktivitas yang di luar kebiasaan pada tahun 2015,” pungkasnya.