Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Rp 4,2 Miliar untuk Kendalikan DBD, Dinkes Kota Malang Kurangi Intensitas Fogging

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : A Yahya

23 - Feb - 2019, 14:33

Placeholder
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuswantari. (Foto: Dokumen MalangTIMES)

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengalokasikan anggaran Rp 4,2 miliar untuk program pencegahan dan pengendalian penyakit di tahun anggaran 2019 ini. Dana miliaran itu, salah satunya untuk menekan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Meski demikian, Dinkes Kota Malang mengurangi intensitas fogging. 

Kepala Dinkes Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuswantari mengungkapkan, DBD menjadi prioritas program-program pengendalian dan pencegahan penyakit. Hanya saja, Asih tidak merinci pagu anggaran untuk masing-masing kegiatan. "Porsi anggaran pada pencegahan DBD cukup besar karena prioritas. Tentu kita tidak ingin ada kejadian luar biasa (KLB), jadi harus dicegah dan dikendalikan dengan serius," tuturnya. 

Asih mengungkapkan, program pencegahan yang dimaksud tidak terbatas pada kegiatan fogging. Namun lebih pada pengendalian jentik nyamuk. Menurut Asih, fogging merupakan langkah terakhir yang dilakukan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti. "Kami tidak menyarakan penggunaan fogging. Sebenarnya itu merupakan langkah paling akhir yang dilakukan," terangnya.

"Selain bisa merusak lingkungan, juga bisa mengganggu kesehatan manusia," papar dia. Dia menguraikan, fogging merupakan cara membunuh nyamuk dengan menggunakan cairan. Cairan tersebut mengandung bahan kimia yang akan berdampak pada lingkungan. 

Jika fogging dilakukan sembarangan, lanjutnya, justru berpotensi membuat nyamuk kebal. Menurut Asih, fogging juga bisa memberikan perubahan genetik pada nyamuk. "Justru setelah fogging, dengan kandungan kimia berupa malation, bisa membuat nyamuk Aedes aegypti bisa lebih cepat berkembang biak. Bisa sangat merugikan sekali," tuturnya.

Dia pun mengimbau, bagi masyarakat yang ingin melakukan pencegahan DBD cukup melakukan cara sederhana. Yakni dengan memberantas sarang dan jentik nyamuk. "Misalnya, masyarakat bisa melakukan kerja bakti untuk membuang air yang menggenang," papar dia.

Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan pencegahan nyamuk dengan sistem 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur). "Jangan malas bersih-bersih. Kalau bisa, di rumah diberi kasa pada jendela untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah," tegasnya.

Hingga saat ini, masih banyak daerah yang berpotensi terserang DBD. "Umumnya, di daerah-daerah yang kotor kurang jaga kebersihan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat supaya rajin bersih-bersih dan jangan sampai ada air yang tergenang," pungkasnya. 


Topik

Kesehatan malang berita-malang Rp-4 2-Miliar-untuk-Kendalikan-DBD Kurangi-Intensitas-Fogging Asih-Tri-Rachmi-Nuswantari



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

A Yahya