Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Filantropi Islam yang bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya terus melakukan pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship).
Dalam programnya, Dompet Dhuafa akan terus mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan dan akan terus setia mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa, melalui cabang Dompet Dhuafa khususnya di Jawa Timur.
Salah satu programnya, Kampung Ternak yang ada di Jawa Timur. Program ini merupakan program ekonomi Dompet Dhuafa yang konsen di bidang pemberdayaan peternak. “Jumlah peternak yang dibina Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur dalam program Kampung Ternak sebanyak 12 orang dengan jumlah ternak sebanyak 500 ekor domba,” jelas Kholid Abdillah pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur saat Launching Jangan Takut Berbagai di Kampung Ternak Desa Awar-Awar Situbondo.
Program ini terletak di dua lokasi, sambung Kholid Abdillah, yaitu di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Situbondo. “Masing-masing wilayah terdapat ternak sebanyak 250 ekor. Kapasitas kandang yang dibuat oleh peternak telah disiapkan melebihi target yang ditentukan oleh Dompet Dhuafa, hal ini dimaksudkan agar para peternak binaan memperoleh peluang investasi dari pihak lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kholid Abdillah menjelaskan, seperti kandang yang dibuat di Situbondo ini mampu menampung domba sebanyak 450 ekor. Hal ini adalah bagian dari konsep Dompet Dhuafa untuk membuka peluang pasar bagi para peternak binaan.
Goal program Kampung Ternak, kata Kholid Abdillah, adalah menumbuhkembangkan kelompok ternak dan iklim sosial kewirausahaan dalam komunitas peternakan rakyat. Selain itu juga meningkatkan kualitas kesejahteraan peternak, membangun jaringan peternakan rakyat. Menyelenggarakan bisnis peternakan dan turunannya untuk menghadirkan keuntungan, pertumbuhan, berkesinambungan dan berkah bagi peternak dhuafa. Sehingga dapat menikmati hasilnya, yaitu terwujudnya kemandirian lembaga melalui penyelenggaraan bisnis peternakan dan turunannya yang profit, tumbuh, berkesinambungan dan berkah.
Dalam rangka mendukung keberlanjutan program, lanjut Kholid, Dompet Dhuafa menciptakan pasar, pasar tersebut adalah program Tebar Hewan Kurban (THK). Program ini adalah upaya lembaga untuk memasarkan hewan ternak dari para peternak lokal. Program yang menjadi puncak panen bagi peternak ini menyebarkan hewan kurban ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Dengan tujuan, papar Kholid Abdillah, agar daging kurban tidak menumpuk di kota-kota besar saja. “Untuk mewujudkan kemandirian yang diinginkan bagi para peternak binaan Dompet Dhuafa, maka semangat berbagi yang kami maknai dan terkandung dalam tema Ramadhan Jangan Takut Berbagi,” ulasnya.
Oleh karena itu, Dompet Dhuafa mengajak semua kalangan masyarakat di Indonesia untuk menebarkan semangat jangan takut berbagi dan bergandengan tangan wujudkan kemandirian di bulan suci nanti. “Kemiskinan yang ada di Indonesia dapat ditekan jika kaum dhuafa dapat diberikan modal, pelatihan dan diberikan akses dengan pasar agar mampu berdaya, mandiri dan sejahtera,” pungkas Kholid Abdillah.