Anggota Polres Probolinggo Kota yang menjaga penghitungan sura di tingkat kecamatan staminanya masih baik. Selama tiga hari bertugas, tidak ada satu pun personel yang dipulangkan atau dirujuk ke rumah sakit.
Kondisi tersebut diungkap petugas dokter kepolisian (dokpol) Polres Probolinggo Kota Wayan Sutraningsih Minggu (21/4) siang saat memeriksa kesehatan anggota di Kecamatan Kedopok. Menurut dis, pemeriksaan dilakukan setiap hari untuk mengetahui kondisi kesehatan setiap anggota.
Tujuannya mengantisipasi agar petugas jaga kondisi kesehatan tubuhnya tidak turun alias ngedrop akibat kelelahan. Sebab, di sejumlah daerah, ada petugas yang meninggal akibat kelelahan. “Untuk mengetahui kondisi kesehatannya saja. Belum, belum ada yang sakit. Apalagi yang dirujuk ke rumah sakit. Semuanya masih sehat,” tandasnya.
Namun begitu, Sutraningsih tidak menampik ada beberapa petugas yang tensinya naik, bahkan ada yang turun. Jika menemukan kondisi kesehatan seperti itu, pihaknya langsung memberikan obat penurun dan peninggi tensi darah yang dibawanya. “Kalau ada petugas yang seperti itu, langsung kami beri obat. Diminum sesuai dosisnya,” tambahnya.
Dijelaskan, apa yang dilakukan merupakan intruksi Polda Jatim. Polda tidak ingin terjadi sesuatu terhadap anggota yang ngedrop saat bertugas, seperti di daerah lain. Karena itu, petugas dokpol diwajibkan memeriksa seluruh anggota yang menjaga penghitungan suara. “Kami setiap hari keliling di 5 kecamatan. Ya, memeriksa kesehatan anggota polresta,” ujarnya.
Aiptu Sutopo usai diperiksa oleh Sutraningsih diberi 1 kaplet obet penurun tensi darah. Hal itu dilakukan karena saat diperiksa, yang bersangkutan diketahui tensi darahnya 140. Sutopo mengaku tensi darahnya dari 130 naik menjadi 140. “Memang tensi saya 130. Kok naik 140. Mungkin kelelahan dan tegang. Ini saya dikasih obat,” katanya.
Sutopo mengaku, menjaga rekapitulasi perolehan suara pemilu beda dengan penjagaan pengamanan lainnya. Menurut dia, dari pukul 07.00 hingga pukul 14.00, dirinya bersama anggota lainnya full ngepam di lokasi penjagaan. Beda dengan menjaga unjuk rasa atau demo misalnya, yang waktunya tidak terlalu panjang. “Kalau jaga di sini ngefull. Tapi kalau demo, usai demo, kami kembali ke mako dan istirahat. Paling lama jaga demo 3 jam,” ungkapnya.
Sementara KBO binmas yang juga sebagai perwira pengendali (padal) PPK Kedopok Iptu Retno Utami mengatakan, penjagaan di setiap kantor kecamatan dibagi 3 shift. Bagian pertama pukul 07.00 hingga pukul 14.00, kedua pukul 14.00 hingga pukul 21.00. Sedangkan shift terakhir pukul 21.00 hingga pukul 07.00.
“Rekapitulasi ini dijaga 24 jam. Dibagi per shift. Capek siih. Ya mau gimana lagi. Ini kan tugas yang harus dilaksanakan,” katanya.