Memasuki minggu ke dua Ramadan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang mulai ketatkan sabuk lakukan razia. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan gepeng dan anak jalanan yang sering datang ke Kota Pendidikan ini saat bulan suci Ramadan datang.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Malang, Pipih Triastuti menyampaikan, jadwal razia telah disusun. Beberapa titik akan didatangi untuk mengantisipasi membludaknya jumlah gepeng dan anjal. Karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada sekitar 30 sampai 40 orang yang terkena razia tersebut.
"Satu kali razia bisa 30 sampai 40 orang yang terjaring. Dalam satu bulan kami lakukan razia selama empat kali," jelasnya pada wartawan, Rabu (15/5/2019).
Dia menjelaskan, dari tahun-tahun sebelumnya, gepeng dan anjal yang berhasil dirazia kebanyakan berasal dari luar Kota Malang. Mereka kebanyakan dari Pasuruan, Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Pipih menyampaikan jika gepeng dan anjal yang terjaring tersebut kemudian akan dibina dalam camp assesment. Sedangkan untuk gepeng dan anjal yang berasal dari luar Kota Malang akan dikirim ke Dinsos masing-masing daerah.
"Kalau bukan dari Kota Malang akan kami pulangkan dan koordinasi dengan daerah masing-masing," imbuhnya.
Lebih jauh dia menyampaikan jika razia tersebut memang rutin dilakukan setiap tahun. Tujuannya adalah untuk membersihkan Kota Malang dari gepeng dan anjal. Sehingga Kota Malang menjadi lebih aman dan nyaman.
Terlebih Kota Pendidikan ini juga sudah memiliki liponsos untuk memberi pelatihan kepada gepeng dan anjal untuk bisa hidup mandiri. Saat ini, warga binaan Dinsos itu pun sudah mulai banyak yang bisa meningkatkan perekonomian tanpa harus turun lagi di jalanan.