Masalah sampah rupanya telah mengusik perhatian Pemkab Blitar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dengan segala daya DLH mendirikan Bank Sampah di seluruh wilayah Kabupaten Blitar. Termasuk di Kecamatan Wlingi, wilayah penting di Kabupaten Blitar yang setiap tahun menjadi langganan penilaian Adipura.
Bank Sampah yang dibentuk ini dikelola oleh pengurus. DLH selaku pemrakarsa rutin memberikan pendampingan dan pembinaan. Perkembangan Bank Sampah di Wlingi pun terus menunjukkan kemajuan. Ini seperti Bank Sampah di Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi yang sukses membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) Bank Sampah.
Tak tanggung-tanggung, uang senilai Rp 28 juta dibagikan oleh pengurus Bank Sampah kepada anggota pada Senin (20/5/2019). Uang tersebut berasal dari tabungan sampah sejak tahun 2016.
“Alhamdulilah, kami tidak sia-sia melaksanakan pembinaan Bank Sampah. Pembinaan kami laksanakan salah satunya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Prestasi Bank Sampah di Babadan ini bagus sekali, setiap hari anggota nabung sampah dan hari ini istilahnya mbetok, totalnya Rp 28 juta sejak 2016,” ungkap Kasi Pengelolaan dan Pemrosesan Sampah DLH Pemkab Blitar, Eko Harnanto.
Eko berharap uang tabungan dari sampah itu nantinya bisa digunakan anggota Bank Sampah secara bijak, seperti membayar iuran listrik, tagihan PDAM dan tentunya bisa sebagai tambahan persiapan lebaran. Pihaknya juga berharap, kesuksesan Bank Sampah di Kelurahan Babadan ini bisa menginspirasi Bank Sampah lainnya untuk terus meningkatkan trend kemajuan dalam pengelolaan sampah.
“Kita punya program namanya satu desa satu Bank Sampah (SDSP), minimal satu desa harus ada Bank Sampahnya. Kedepan diusahakan setiap tingkat RW harus ada Bank Sampahnya,” sambung dia.
Lebih dalam Eko berharap kepada pengurus dan anggota Bank Sampah terus bahu-membahu bekerjasama mengelola sampah di Kabupaten Blitar. Dalam memberikan pembinaan, DLH juga rutin memberikan pelatihan pengelolaan sampah yang bersumber dari DBHCHT.
“Pelatihan pengelolaan sampah tahun ini tetap ada, menyasar 6 kecamatan, salah satunya di Kecamatan Wlingi,” paparnya.
Prestasi membanggakan Bank Sampah Kelurahan Babadan diapresiasi oleh aparat pemerintahan. Lurah Kelurahan Babadan, Dwi Irianto menyampaikan di wilayahnya ada 10 RW dimana 9 diantaranya sudah memiliki Bank Sampah. Ditegaskan dia, pengelolaan sampah di Wlingi harus optimal karena Wlingi merupakan Kota Adipura.
“Di Wlingi itu ada 5 kelurahan dan masing-masing kelurahan ada kader Bank Sampah. Tiap wilayah termasuk Kelurahan Babadan menggerakkan kadernya untuk meminimalisir sampah. Jangan sampe penanganan sampah terbengkalai. Alhamdulilah sejak 2016 di Babadan sudah ada Bank Sampah,” terangnya.
Dijelaskannya, kunci sukses pengelolaan Bank Sampah di Kelurahan Babadan salah satunya adalah kerjasama antara Bank Sampah dengan Program Keluarga Harapan (PKH).”Salah satu nasabah Bank Sampah di tempat kami adalah penerima program PKH. Program Bank Sampah dari DLH juga terus kita kembangkan, dimana kami membuat kepengurusan Bank Sampah di setiap RW,” imbuhnya.(kmf)