Berangkat dari keinginan untuk turut serta dalam memajukan industri batik di Jember dan kawasan Tapalkuda yang meliputi Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Jember, DIG Photowork dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember gelar Festival Batik Pandalungan 2019.
Festival ini digelar selama satu Minggu sejak 18 hingga 24 Nopember mendatang di Hall Lippo Plaza Jember, dengan diikuti oleh 13 Designer dari Jember dan sekitarnya, acara ini juga dimeriahkan pemilihan Gus dan Ning Cilik Kabupaten Jember dan peragaan busana trunk show.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk mengangkat seni batik, di mana di beberapa Kabupaten sama-sama memiliki ciri khas batik tersendiri, dengan adanya kegiatan seperti ini, tentunya harus kita suport bersama, terutama pemerintah, karena memang sudah menjadi tugasnya untuk mendukung kemajuan ekomomi kreatif terutama di Kabupaten Jember, jika berbicara ekonomi kreatif di sini cukup lengkap, ada kegiatan intertain, fashion, audio video visual dan segala macam, ini tentunya bagian dari ekonomi kreatif itu sendiri,” ujar Anas Makruf Kepala Dinas pariwisata Jember.
Amir Sidiq selaku Direktur DIG Photowork, pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa kegiatan Festival Batik Pandhalungan ini berangkat dari keinginan bersama guna memajukan industri batik rumahan, di Jember dan di kawasan Pandalungan, daeah Tapalkuda, disamping untuk memasyarakatkan pemakaian batik dalam keseharian, agar prodak pengrajin Batik diwilayah itu semakin dikenal dan dicintai oleh rakyat Indonesia.
“Ide acara ini gelar, berkat banyaknya masukan, para pengrajin batik yang ingin industri rumahannya ini diangkat. Ketika kami berkunjung ke para pengrajin, rata-rata mengeluhkan itu, karena selama ini mereka hanya mempruduksi batik, tetapi tidak memdapatkan promosi yang tepat, sehingga produknya bisa dikenal,” kata Amir Sidik
Sebelumnya DIG photowork bersama Lippo Plaza Jember juga telah menyelenggarakan event Fashion akbar yaitu Jember Fashion Society (JFS) yang merupakan pagelaran fashion week pertama di Jember pada 2 – 8 Sepetember 2019.
“Tujuan kami sama yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan terutama para pengrajin batik tradisional . Kami berharap dengan adanya kegiatan ini batik yang ada di Jember dan sekitarnya makin terkenal dan makin mendapatkan tempat dihati masing-masing penikmatnya”, beber Amir.
Sementara Indhi Naida salah-satu Pemilik Griya Batik Notohadinegoro, kepada wartawan mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi digelarnya event Fetival Batik Pandalungan 2019. Menurut pendiri gerai batik bermotif andalan tembakau ini, saat ini memang sudah banyak perkembangan batik di kota Jember Fashion Carnaval ini.
“Kami mengapresiasi semua fihak yang telah memberi kesempatan para pengrajin sehingga punya eksistensi sama, event ini tentunya akan menambah rasa percaya bagi UKM yang baru mulai,” pungkas Indhi. (*)