Mortir yang ditemukan di sebuah lahan kosong di kawasan Jalan KH Hasyim Asy'ari, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang (23/3/2020) diduga merupakan bekas peninggalan perang dunia.
Mortir tersebut ditemukan seorang pemulung yang tengah mencari sampah, terlihat tergeletak di rerumputan.
Saat ditemukan, mortir dengan panjang sekitar 30 cm tersebut terlihat sudah berkarat, menandakan telah berusia puluhan tahun.
Pecinta sejarah militer, yang juga merupakan pendiri museum Reenactor, Mohammad Farid menjelaskan mortir tersebut diduga digunakan pasukan infantri Belanda saat agresi militer di Malang pada 1947.
"Mortir tersebut tergolong mortir kelas berat dan biasa ditembakkan dengan senjata British mortar 3 inchi. Radius ledakanpun cukup luas, sekitar 10 meteran," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, melihat kondisi mortir dari foto usia ditemukan, diduga belum sempat digunakan oleh sang pemilik saat itu.
Hal ini terlihat dari pemicu pada bagian depan mortir masih dalam kondisi tertutup.
"Pemicunya di bagian depan itu. Kalau melihat masih tertutup bisa jadi memang belum sempat ditembakkan. Melihat kondisinya yang berkarat, harus tetap hati-hati, karena bisa saja meledak seperti mortir yang baru," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemulung menemukan mortir di sebuah lahan kosong di kawasan Jalan Hasyim Asy'ari, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Usai menemukan mortir, pemulung tersebut lantas melaporkan kepada seorang tukang parkir dan segera memberitahu pihak kelurahan.
Pihak kelurahan kemudian meneruskan ke Polsek Klojen.
Pihak polsek lalu berkordinasi dengan tim Jihandak Brimob dari Detasemen B Polda Jatim untuk melakukan evakuasi.
Mortir tersebut kemudian dibawa ke Mako Brimob dan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui aktif tidaknya senjata tersebut.