Wajah lesu perempuan paruh baya SR (55) terlihat jelas kala ia menjajakan dagangannya. SR adalah salah satu pedagang di Pasar Sembung Kecamatan Karangjati Ngawi.
Sebut saja SR (tidak ingin disebut kan nama nya) terlihat dari bidikan kamera media MadiunTIMES tatapan wajahnya kosong melihat semua dagangannya yang masih menumpuk dari pagi ini Kamis (02/04/2020) pukul 04.00 dini hari sejak ia menggelar lapaknya di depan Pasar Sembung yang dikenal masyarakat dengan sebutan Pasar Talok.
Penurunan pembeli pasar ini menurut SR sejak dipasangnya spanduk berukuran 1,5 X 3m yang berisi imbauan “GERAKAN ANTISIPASI CORONA!!!” yang terpampang jelas di depan pintu masuk Pasar Sembung.
“LEBIH BAIK MENCEGAH UNTUK TIDAK MENYESAL DIKEMUDIAN HARI” begitulah point terakhir dari spanduk berukuran 1,5 m X 3 m tersebut yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Ngawi.
Pasar yang terletak di Kabupaten Ngawi perbatasan dengan Caruban ini dari dulu terkenal sangat ramai. Sejak pukul 03.00 pagi para pedagang sayuran dan sembako sudah mulai membuka kios-kios dagangannya yang ada di dalam maupun depan pasar.
Tak hayal pasar ini jadi rujukan masyarakat dari berbagi wilayah. Tetapi sejak ada imbauan tentang waspada virus Corona ini dampaknya sangat dirasakan masyarakat luas terutama para pedagang di Pasar Sembung ini.
Pemerintah sendiri terus mengupayakan agar penyebaran virus Corona ini tidak sampai masuk Kabupaten Ngawi dengan terus menyosialisasikan budaya hidup bersih, melakukan penyemprotan disinfektan serta menerapkan social distancing.