Hingga Kamis 2 April 2020, tercatat jumlah Orang Dengan Risiko (ODR) dan Orang Dalam Pantauan (ODP) mengalami kenaikan. Kenaikan itu terjadi lantaran terdapat pergerakan warga dari luar kota masuk ke Kota Batu.
Jika pada 1 April itu jumlah ODR mencapai 660 orang, kini ada kenaikan 32 orang menjadi 692 orang.
“Ini menunjukkan terjadi pergerakan orang yang dari luar kota masuk ke kota,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid 19 Kota Batu, M. Chori.
Sedangkan untuk ODP dibandingkan pada 1 Maret mengalami kenaikan 6 orang, dengan demikian menjadi 92 orang.
“Pasien Dengan Pemantauan tetap 1, kebetulan PDP masuk perawatan dan yang bersangkutan pulang eeke rumah untuk pemulihan sendiri di rumah. Selama 14 hari,” jelasnya.
Sedangkan untuk yang positif masih tetap 1 orang, saat ini dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu.
“Tinggal hanya menunggu swab terakhir, semoga hasilnya negatif dan kembali ke rumah masing-masing dan isolasi 14 hari,” imbuh Chori, melalui siaran langsung.
Ia menjelaskan adanya pergerakan bertambahnya PDR dan ODP itu lantaran ada warga yang berasal dari zona merah, demikian pula dengan warga Kota Batu. “Termasuk juga warga kota Batu yang keluar lalu kembali lagi ke Kota Batu,” ucapnya.
Karena itu hal itu diantisipasi sesuai dengan standart, yakni dengan melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
“Belum tentu mereka sakit, tapi juga belum tentu sehat,” terang pria yang juga kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu ini.
Karena itu, Chori mengimbau agar warga Kota Batu tetap di rumah. Jika darurat, lakukan menjaga jarak 1 meter, kemudian melakukan cuci tangan dengan sabun.