Kejadian viral di media sosial tentang modus seorang perempuan yang menghajar anaknya setelah terjatuh dari sepeda motor akhirnya terungkap.
Unit Perlindungan perempuan dan anak (UPPA) Polres Tulungagung berhasil menelusuri dan mendatangkan seorang perempuan yang diketahui berinitial LL (30) berdomisili di salah satu desa di Kecamatan Ngantru.
"Kita memang mencari setelah postingan itu viral, namun sebelum kita datangi rumahnya perempuan yang merupakan ibu dari seorang anak ini datang ke sini," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui kanit PPA Ipda Retno Pujiarsih, Rabu (06/05/2020).
Lanjut Retno, pelaku telah mengakui telah melakukan adegan kekerasan pada anak setelah sebelumnya mereka berpura-pura terjatuh dari sepeda motor.
"Mereka sengaja jatuh dari motor, kemudian ibunya ini marah dan menyiksa anaknya. Setelah mendapat perhatian banyak orang, si pelaku atau ibu ini mengatakan bahwa dirinya punya banyak hutang," ungkapnya.
Karena banyak yang iba, diantara orang yang mengetahui kejadian tersebut kemudian memberikan bantuan dengan memberikan uang agar LL berhenti menyiksa anaknya.
"Setelah ada yang iba dan memberikan uang, ibu ini berhenti menyiksa anaknya kemudian pergi," tambahnya.
Namun, setelah di rasakan aman kembali LL melakukan skenario yang sama yakni menjatuhkan diri dan kembali menyiksa buah hatinya sendiri hingga ada perhatian dan bantuan dari orang lain.
Ada beberapa tempat yang diketahui oleh netizen diantaranya dilakukan di Ngujang dua, di jalan raya Desa Podorejo, Pandansari, Balesono dan Salak Kembang.
"Kita sudah gali keterangannya dan dia mengakui karena motif ekonomi. Dia membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," terangnya.
Jika kelak ternyata LL melakukan hal serupa, Retno tak segan untuk memproses secara hukum tindakan berbahaya terhadap anak yang dilakukan LL tersebut.
"Jika pelaku melakukan eksploitasi atau memanfaatkan anak lagi, maka akan kita proses secara hukum. Untuk saat ini kita kembalikan pada keluarganya agar dibina untuk tidak mengulangi perbuatannya," imbuhnya.
Karena ditengarai dilatar belakangi masalah ekonomi, polisi mendatangkan pekerja sosial (peksos) dari Dinas Sosial untuk turut mendampingi dan mencarikan solusi terhadap permasalahan pelaku.
Sementara itu, LL yang diantar suami sirinya SF (30) mengaku menyesal dengan perbuatannya.
"Karena saya bingung, saya tidak punya uang dan saya berjanji tidak akan mengulang. Terimakasih pada pihak kepolisian, saya ingin setelah ini bekerja baik-baik," ucap LL.
Modus ini diakui olehnya adalah yang kedua setelah sebelumnya LL dan anaknya yang saat itu balita sering berpura-pura pingsan untuk mendapatkan perhatian dan pertolongan dari pihak lain.