Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) Banyuwangi menggelar acara Tasyakuran dan Malam Ulang Janji dengan sederhana namun khidmat, Kamis (13/8/2020) malam.
Kegiatan tersebut sebagi bentuk peringatan Hari Pramuka dalam suasana keprihatinan dunia akibat pandemi wabah Covid-19 yang terjadi. Tasyakuran tersebut dilangsungkan di Gedung Pramuka Banyuwangi.
Baca Juga : Sambut HUT Arema, Dewan-Pemkot Malang Nyanyikan Chant Singo Edan di Ruang Paripurna
Ketua Harian Kwarcab Pramuka Banyuwangi Kak Sulihtiyono mengungkapkan, dalam rangka Dirgahayu Gerakan Pramuka setiap tanggal 14 Agustus, Kwarcab Banyuwangi selalu melakukan pembacaan Tri Setya dan Dasa Dharma Pramuka.
Malam Uang Janji ini sekaligus menegaskan bahwa Gerakan Pramuka berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 serta komitmen dan kesetiaan menjaga Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kesempatan tersebut Kak Sulih juga menyerahkan Lencana Pancawarsa 1 2 3 4 dari Kwartir Daerah (Kwarda ) Jawa Timur (Jatim) bagi 28 anggota yang diwakili 3 orang. Salah seorang yang menerima Lencana Pancawarsa adalah H Astro Junaidi, Majelis Pembina Cabang (Mabicab) Satuan Koordinasi Persada Nusantara Sako SPN Banyuwangi.
Kak Sulih menuturkan Dirgahayu Pramuka ke 59 tahun 2020 mengambil tema Peran Gerakan Pramuka Dalam Penanggulangan Bencana Covid 19 dan Bela Negara di wilayah Banyuwangi secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
”Salah satu yang berbeda dalam peringatan Hari Pramuka yang lahir tahun 1961, Kwarcab Pramuka Banyuwangi tidak mengadakan kegiatan apel. Demikian pula yang dilakukan di masing ranting atau kecamatan peringatan digelar secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelas pria asal Ponorogo itu.
Selanjutnya, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi tersebut menambahkan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pramuka tahun ini lebih banyak dirayakan dengan menggelar bakti sosial (baksos). Mulai dari pembagian masker, handsanitizer, ikut dalam program penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah Banyuwangi.
Baca Juga : Kompaknya ASN Pemkot Malang Pakai Atribut Biru, Meriahkan HUT Arema
Kak Sulih berharap dalam era milenial, Gerakan Pramuka mampu menjadi gaya hidup dan gerakan masif pembinaan generasi muda di lembaga pendidikan formal di semua tingkatan. Karena ada Surat Keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Gerakan Pramuka di lembaga formal diimbangi pendidikan normal dan Pramuka merupakan ekstrakulikuler wajib.
Demikian pula bagi Pondok Pesantren (Ponpes) masing-masing memiliki Sako seperti yang dilakukan oleh Ormas Keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Al Irsyad. Pun demikian di lembaga keagamaan Katolik, Kristen, Hindu, Budha maupun organisasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Dengan demikian Pramuka tidak menjadi gerakan yang eksklusif namun akan menjadi gerakan masal dalam membina generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang.