Dari 37 pasien terkonfirmasi positif pada Jumat (18/9/2020) di Kota Batu, 31 di antaranya merupakan warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu yang merupakan warga dari pondok pesantren Al-Izzah International Islamic Boarding School.
Bermula dari kasus santri pondok tersebut terkonfirmasi positif pada 23 Agustus 2020 silam dengan inisial H usia 14 tahun yang telah melaksanakan test swab secara mandiri dan dirawat di National Hospital Surabaya.
Baca Juga : Masker belum Efektif Cegah Covid, Kadinkes Arbani Imbau Utamakan Jaga Jarak
Lalu pasien terkonfirmasi positif itu dinyatakan sembuh pda 28 Agustus silam. “Karena adanya santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu pihak pondok pesantren melaporkan kepada Gugus Tigas Penanganan Covid-19 Kota Batu pada 30 Agustus lalu,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M. Chori.
Ia menambahkan Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan Kota Batu langsung melaksanakan pelacakan kasus ke pondok pesantren tersebut.
"Sebab pertimbangan waktu pelaporan yang cukup lama dari tanggal terkonfirmasi. Sehingga diputuskan melaksanakan test PCR pada seluruh santri dan pengelola pondok. Dan pengambilan sampel swab dilaksanakan sejak 31 Agustus sampai 13 September 2020,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan swab itu melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Puskesmas Batu dan rumah sakit Kota Batu. Hingga 13 September didapati 748 warga Al-Izzah terdiri dari santri, pegawai dan pengelola pondok pesantren.
“Didapatkan hasil 31 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dalam kondisi tidak bergejala,” imbuh pria yang juga Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Batu.
Baca Juga : Syarat SKB, Pemohon Rapid Melonjak
Sedang hingga saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif yang menjalani perawatan dari Desa Sumberejo yang 3 orang menjadi 34 orang. Jumlah itu terbanyak di Kota Batu.
Selain itu pada Jumat merupakan lonjakan tertinggi pasien konfirm positif selama pandemi Covid-19 di Kota Batu. Dengan demikian jumlah akumulatif Kota Batu sudah mencapai 385 orang.