Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tulungagung dengan tegas menyatakan tidak merekomendasikan masker scuba. IDI meminta masyarakat menggunakan alternatif masker lain yang lebih aman dan efektif mencegah penularan Covid-19.
Pernyataan IDI ini berbeda dari Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang masih memberi toleransi penggunaan masker scuba. Meski secara nasional, gerakan untuk meninggalkan penggunaan masker scuba makin marak.
Baca Juga : Penggunaan Masker Scuba Dilarang, Penjual di Tulungagung Mulai Terdampak
Ketua IDI Cabang Tulungagung dr Abu Mardah mengatakan pihaknya sudah mulai memberikan edukasi-edukasi ke masyarakat dan instansi pemerintah dan swasta untuk tidak lagi mengenakan masker scuba.
"Masker scuba akhir-akhir ini banyak dipakai oleh masyarakat saat beraktivitas untuk mencegah penyebaran Covid-19, akan tetapi masker jenis ini tidak efektif untuk mencegah penularan Coronavirusa melalui droplet," kata Abu Mardah, Minggu (20/09/2020) malam.
Masker scuba, menurut Abu, hanya memberikan sedikit sekali perlindungan kepada pemakai. Efektivitas hanya sebesar 5 persen dalam mencegah paparan debu, bakteri, dan virus.
"Seperti kita ketahui, menggunakan masker menjadi salah satu upaya pencegahan Covid-19 selain mencuci tangan dan menjaga jarak," ujarnya.
Lalu, jika scuba tidak direkomendasikan untuk dipakai, apa yang tepat menggantikan masker yang sudah terlanjur trend di masyarakat Tulungagung ini?
Abu Mardah menjelaskan, jenis-jenis masker yang aman untuk untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 antara lain yaitu masker N95, masker bedah, serta masker kain yang minimal dua lapis.
1. Masker N95
Masker ini merupakan jenis reseptor. Masker N95 menawarkan perlindungan lebih dari masker jenis lainnya karena dapat menyaring partikel besar dan kecil. Sama seperti namanya, masker N95 dapat memblokir 95 persen partikel yang sangat kecil.
Masker N95 ini yg direkomendasikan untuk tenaga medis terutama yg di ruang isolasi. "Biasanya masih dirangkap dengan masker bedah," kata Abu.
2. Masker Bedah
Masker bedah bisa jadi pilihan tepat. Masker bedah disebut juga sebagai masker medis, masker ini digunakan sekali pakai untuk melindungi hidung dan mulut pemakainya dari kontak dengan tetesan, percikan dan semprotan yang mungkin mengandung kuman atau virus.
"Masker bedah dapat menyaring partikel besar di udara. Masker bedah juga dapat melindungi orang lain dengan mengurangi paparan air liur dan sekresi pernapasan dari pemakai masker," jelasnya.
Baca Juga : Kabar Baik! Kamu Bisa Buat Masker Tidak Sesak dengan Alat Terbaru Ini
Masker bedah ini dapat memberikan perlindungan saat masker N95 tidak tersedia
3. Masker Kain
Masker kain dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19. Masker kain dibuat dari bahan biasa seperti lembaran yang terbuat dari kapas yang ditenun rapat. Sebaiknya pilih masker kain 2-3 lapis untuk mengurangi penyebaran droplet yang mungkin terjadi.
"Sehingga masker kain dapat menjadi pilihan yang baik ketimbang masker scuba," imbuhnya.
IDI tetap menghimbau bagi semua masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan rajin cuci tangan, physical distancing dan pakai masker.
Dari penjelasan Abu Mardah, IDI Tulungagung menegaskan tidak menganjurkan masker scuba.
"Lebih baik menggunakan masker bedah yang sekarang mudah kita dapat. Atau minimal masker kain yang dua atau tiga lapis," pungkasnya.