Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Curhat Petugas Screening Covid-19 di Tulungagung, Khawatir tapi Niatkan Ibadah

Penulis : Joko Pramono - Editor : Nurlayla Ratri

28 - Oct - 2020, 09:51

Placeholder
Petugas di Tulungagung saat melakukan rapid tes pada pemohon. (Joko Pramono/Jatim TIMES)

Di balik keberhasilan Kabupaten Tulungagung mengendalikan penyebaran Covid-19, ada peran berbagai pihak. Salah satunya adalah proses screening yang ketat, mampu menyaring orang yang berpotensi terpapar Covid-19.

Proses screening dinilai dapat mendeteksi lebih dini kasus terkonfirmasi baru. Poli Covid-19 RSUD dr Iskak menjadi salah satu lokasi screening pasien yang diduga kuat terpapar Covid-19. 

Baca Juga : 3 Kasus Baru Covid-19 Kabupaten Malang Beriringan dengan 3 Pasien Sembuh

Para petugas screening pun setiap hari siaga jika ada permohonan screening bagi pasien, baik yang masih tampak sehat ataupun yang sudah menunjukkan gejala penyakit Covid-19. Berhadapan langsung dengan pasien di garis depan tentu merupakan tantangan tersendiri. 

Dalam curahan hati (curhat) dan cerita pengalaman para petugas screening ini, banyak hal yang menyentuh perasaan. Misalnya, mereka yang harus tetap menjaga diri dan keluarga karena masuk dalam kategori kontak langsung pasien Covid-19. 

"Di sini selain melayani pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT), juga pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)," ungkap Penanggungjawab Poli Covid-19 RSUD dr Iskak, Sri Purwati membuka obrolan.

Sejak dibuka 6 bulan lalu, Purwati harus bergelut dengan rasa takut dan was-was tertular Covid-19. Meski demikian, dengan prosedur yang tepat, dirinya merasa yakin bisa terhindar dari penularan Covid-19. 

Sebelum pulang, Purwati mandi di rumah sakit dengan sabun khusus. Sesampainya di rumah pun dirinya tak langsung masuk, dia langsung menuju kamar mandi untuk mandi lagi dan berganti pakaian bersih. Baju kerja yang sebelumnya dipakai, langsung direndam menggunakan deterjen.

"Khawatir itu sudah manusiawi ya. Tapi kalau saya, tugas ini anggap sebagai ibadah dalam membantu sesama. Dan dari rumah sakit sendiri juga  mengapresiasi dengan memberikan reward kepada kami," jelasnya.

Purwati mengaku dibantu tiga perawat untuk memaksimalkan pelayanan Poli ini. Sedangkan untuk PCR, dibantu dari tim dari mikrobiologi. 

Kendati demikian, profesinya ini diakui memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan Covid-19. Karena, ia berhadapan langsung dengan para pemohon. 

"Kami tahu risikonya. Makanya kami juga protect diri dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Saat bekerja juga harus memakai APD lengkap, itu prosedur di sini," jelasnya.

Baca Juga : Libur Panjang, Satgas Covid-19 Kota Blitar Sidak Kesiapan Tempat Wisata

Namun, ia mengaku beruntung ditugaskan di Poli Covid-19 karena ia dapat melayani masyarakat. Apalagi program pelayanan ini gratis baik RDT maupun PCR, dalam upaya membantu masyarakat Tulungagung untuk mendeteksi dini akan virus SARS-COV2. 

Selain harus menjaga diri, tantangan lain yang dialami para tenaga medis maupun paramedis di Poli Covid-19 yakni harus lebih sabar dengan para pemohon. Pasalnya, banyak ia temukan pemohon yang  takut dengan jarum suntik. Lantas ia harus  membujuk agar tidak takut dan pemeriksaan dapat berjalan lancar. 

"Kalau ada yang reaktif, kemudian di swab itu positif maka kita harus memberikan edukasi kepada keluarga serta pemohon itu. Untuk menjalani isolasi mandiri atau memilih ke rusunawa," terangnya.

Dia mengatakan, enam bulan dibukanya Poli Covid-19, permintaan RDT maupun PCR kian tinggi. Lantaran banyak permintaan untuk persyaratan masuk sekolah, pondok, atau perjalanan dinas. Persyaratan wajib ini dilakukan pemerintah untuk mencegah serta menekan sebaran Covid-19 agar tidak meluas. 

"Sejak dibukanya Mei lalu permintaan terus tinggi. Bahkan sampai sekarang mencapai 100 pasien perhari. Itu separo PCR separo RDT," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Kasi Pemasaran dan Informasi Moch Rifai. Dia mengatakan layanan Poli Covid-19 ini digratiskan kepada masyarakat ber-KTP Tulungagung. Mayoritas pengguna layanan tes Covid-19 gratis adalah mereka yang membutuhkan keterangan sehat untuk syarat bekerja/melamar pekerjaan, untuk kepentingan sekolah, kembali ke pondok pesantren maupun keperluan bepergian ke luar kota/luar negeri. 

"Tak sedikit yang periksa di sini bisa ditemukan kasus baru, sehingga pasien yang ada keluhan panas dan batuk saat di-screening di fastrak langsung dibawa ke poli covid. Jadi masyarakat yanh merasakan gejala sakit seperti merasa ada gejala Covid-19 bisa berinisiatif memeriksakan diri ke Poli Covid RSUD dr. Iskak," jelasnya.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Nurlayla Ratri