JATIMTIMES - Memasuki musim penghujan seperti saat ini, masyarakat Kabupaten Kediri diimbau agar senantiasa waspada terhadap bahaya serangan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Sebab, gigitan nyamuk jenis satu ini dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Apalagi musim penghujan seperti ini menjadi pemicu perkembangbiakan nyamuk yang kian pesat.
Baca Juga : Jumlah Kursi Legislatif Kota Kediri di Pemilu 2024 Masih Sama 30 Kursi
Retno Handayani, kasi pencegahan pengendalian penyakit menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mengatakan, dalam 3 bulan terakhir ini, yakni September - November 2022, kasus demam berdarah di Kabupaten Kediri mulai mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatat kurang lebih 72 kasus ditemukan selama kurun waktu tiga bulan terakhir tersebut.
"Ke-72 temuan kasus tersebut dengan rincian bulan September terdapat 36 kasus, Oktober terdapat 30 kasus, dan belum genap November ini sudah terdapat 6 kasus," ujarnya.
Retno menyebut, secara kumulatif, Januari sampai dengan November 2022 ini, dirinya mencatat telah terdapat kurang lebih 262 kasus demam berdarah yang menyerang warga Kabupaten Kediri. Tiga di antaranya meninggal dunia.
Saat disinggung terkait penyebarannya, Retno mengaku, untuk wilayah yang paling tinggi terdampak kasus demam berdarah yakni berada di Kecamatan Pare dengan 33 kasus. Sedangkan di posisi selanjutnya ditempati oleh Kecamatan Kepung dengan 28 kasus dan di posisi selanjutnya terdapat Kecamatan Puncu dengan 19 kasus.
Baca Juga : 2023, Pemerintah Tetapkan Kenaikan Upah Minimum hingga 10 PersenĀ
Menurut Retno, berdasarkan pengalaman sebelumnya. Puncak kasus demam berdarah biasa terjadi pada akhir Desember hingga Januari. "Biasanya waktu naik-naiknya iti terjadi pada dua bulan itu," ungkapnya.
Dengan meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti ini, Retno memaparkan upaya paling efektif untuk mencegah demam berdarah yakni dengan melakukan gerakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur.