JATIMTIMES - Bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang masih belum diputuskan. Meskipun, dukungan dari tiga partai politik (parpol) peserta pemilu untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta ini maju jadi capres terus bermunculan.
Ketiga partai tersebut adalah Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Namun demikian, menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Malang Ernanto Djoko Purnomo, pada Pilpres 2024 mendatang, yang menjadi PR cukup besar adalah perolehan suara di wilayah Jawa Timur.
Baca Juga : Pemdes Jatimulyo Salurkan Bantuan dan Obat Pertanian ke 160 Petani Penggarap Sawah
Ernanto berharap, bakal cawapres pendamping Anies Baswedan nantinya merupakan sosok yang bisa merepresentasikan warga Jawa Timur. Tujuannya, agar pasangan capres dan cawapres yang diusung koalisi perubahan ini bisa mendulang suara lebih baik di Jawa Timur.
"Pak Anies untuk bagaimana bisa menang, bisa mendapatkan simpati masyarakat Jawa Timur ini semoga dengan wakilnya nanti. Kalau toh memang nanti salah satu wakilnya memang dari orang Jawa Timur, saya yakin lebih mudah untuk memenangkan di Jawa Timur," ujar Ernanto kepada JatimTIMES belum lama ini.
Untuk itu, sebagai warga Jawa Timur dirinya berharap bahwa bakal cawapres pendamping Anies Baswedan ini merupakan warga Jawa Timur. Namun demikian, untuk kepastiannya akan dikembalikan pada keputusan DPP PKS.
"Tentunya DPP (PKS) sudah bisa mengukur. Tidak sembarang orang Jawa Timur, harus yang bisa merangkul semua potensi suara yang di Jawa Timur," terang Ernanto.
Dirinya menilai, ada perbedaan antara pemenangan Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang digelar pada Februari 2024 mendatang.
Menurutnya, untuk pemenangan Pileg lebih kepada urusan mengkampanyekan partai. Sedangkan untuk Pilpres, kampanya yang dilakukan lebih kepada sosok yang diusung. Baik Capres maupun Cawapresnya.
"Kalau Pileg memang yang kita jual partai. Tapi kalau Pilpres itu yang dijual sosok Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Kalau Calon Presidennya mungkin bukan orang Jawa Timur, ya saya rasa representasi Jawa Timur bisa terwakili di Calon Wakil Presiden," terang Ernanto.
Bahkan menurutnya, tidak menutup kemungkinan, bakal cawapres yang mendampingi Anies Baswedan nanti berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Sebab dirinya menilai, Jatim merupakan salah satu wilayah dengan basis terbesar kalangan NU.
"Itu sangat menguntungkan untuk perolehan suara, dan kita tahu sendiri kalau karakter Jawa Timur kan ya religius. Jadi paling nggak sosok religius nasionalis terwakili di calon wakil (presiden) nya," pungkasnya.